Mendorong Kemandirian Pangan Lokal dan Ketahanan Pangan Nasional
SINARPOS.com Pesisir Barat, 4 Mei 2025 – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional dan memperkuat kemandirian pangan lokal, Polres Pesisir Barat melaksanakan penilaian Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (PPB) di seluruh pekon binaan yang berada di wilayah hukum Polres Pesisir Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di empat kecamatan yang menjadi tanggung jawab jajaran Polsek, yaitu Polsek Bengkunat, Polsek Pesisir Selatan, Polsek Pesisir Tengah, dan Polsek Pesisir Utara, pada Rabu, 4 Mei 2025. Lomba ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga bertujuan untuk memperkenalkan dan mendorong praktik pertanian lokal yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Penilaian lomba dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai pihak terkait, di antaranya perwakilan dari Polres Pesisir Barat, unsur pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan perangkat pekon setempat.
Fokus utama dari penilaian adalah optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman pangan bergizi dan hewan ternak, keberagaman jenis tanaman yang dibudidayakan, serta tingkat keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan tersebut.
“Selain sebagai bentuk kompetisi, lomba ini lebih bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan yang bergizi. Kami berharap lomba ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan keberagaman pangan dan mendorong inovasi dalam bertani dan beternak,” ujar Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana, S.I.K., M.M., melalui Kasat Binmas Polres Pesisir Barat, IPTU Totok Tri Winarno.
BACA JUGA : Rapat Persiapan Lomba PKK 2025, Plt Asisten II Tekankan Sinergi Antar OPD
Lomba ini juga menjadi ajang untuk mempererat sinergitas antar lembaga, termasuk kepolisian, pemerintah daerah, pemerintah pekon, serta masyarakat.

Melalui kerja sama yang solid, diharapkan masyarakat dapat semakin mandiri dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitar mereka, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan lokal yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
“Sebagai bagian dari aparat penegak hukum, kami tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga ikut serta dalam upaya mendukung program pemerintah yang lebih luas, salah satunya adalah ketahanan pangan. Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap pemanfaatan pekarangan dan dapat menciptakan ketahanan pangan berbasis lokal yang berkelanjutan,” tambah IPTU Totok Tri Winarno.
Proses Penilaian dan Penerimaan Masyarakat
Proses penilaian lomba berjalan lancar dan tertib, dengan para peserta dari masing-masing pekon menunjukkan hasil kerja keras mereka dalam memanfaatkan pekarangan untuk membudidayakan tanaman pangan dan hewan ternak.
Kriteria penilaian meliputi keberagaman jenis tanaman (seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal), pengelolaan limbah menjadi pupuk kompos, serta penerapan teknik pertanian yang ramah lingkungan.
Para peserta lomba juga menunjukkan keberagaman hasil budidaya mereka yang menggambarkan potensi besar yang dapat dikembangkan di wilayah tersebut. Penilaian dilakukan dengan melihat langsung ke lokasi pekarangan dan berdiskusi dengan masyarakat setempat mengenai tantangan yang dihadapi serta potensi pengembangan yang ada.
Selama pelaksanaan lomba, sambutan dari masyarakat setempat sangat positif. Banyak warga yang merasa termotivasi untuk berpartisipasi dan meningkatkan hasil budidaya mereka, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada lomba, tetapi juga menjadi program berkelanjutan yang dapat diterapkan oleh masyarakat luas.
Penilaian lomba PPB ini diharapkan dapat menjadi contoh yang menginspirasi bagi masyarakat di Pesisir Barat dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang aktif dalam memanfaatkan pekarangan mereka untuk kegiatan produktif seperti pertanian dan peternakan, ketahanan pangan di tingkat desa akan semakin kuat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menggali potensi yang ada di pekarangan rumah mereka. Tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui hasil pertanian dan peternakan yang bergizi. Program ini juga bertujuan untuk menciptakan keberagaman konsumsi pangan yang lebih sehat dan bergizi bagi keluarga,” ungkap IPTU Totok Tri Winarno.
Lomba Pekarangan Pangan Bergizi ini bukanlah kegiatan satu kali saja, melainkan sebuah inisiatif yang diharapkan dapat terus berkembang dan melibatkan lebih banyak masyarakat di masa depan.
BACA JUGA : Kejuaraan Antar Pelajar Championship 3 Di Raih Muhammad Fadhil Anak Sekolah SMP AR- Risalah Cariu Bogor
Penilaian yang objektif dan melibatkan berbagai pihak ini akan menjadi dasar untuk mengembangkan pola pikir baru tentang pentingnya ketahanan pangan lokal.
“Kami berharap lomba ini menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi masalah ketahanan pangan. Semoga kegiatan ini dapat diteruskan dan dilanjutkan dengan program-program serupa di masa depan,” kata Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana.
(Humas Polres Pesisir Barat)