Wamenekraf Dorong Kolaborasi Seniman Antarnegara untuk Mengerek Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Sinarpos.com –Jakarta, 17 Maret 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar mengapresiasi kolaborasi seniman Indonesia dengan seniman mancanegara di pameran “Ireland’s Eye: An Exhibition of New Art from Ireland” di World Trade Center 2, Jakarta, Senin, 17 Maret 2025.

Menurut Wamenekraf Irene, kolaborasi di sektor seni seperti ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kreatif dan meningkatkan diplomasi antarnegara.

“Kami sangat senang dapat menghadiri pameran ini dan melihat bagaimana seni menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarbangsa. Pameran ini bukan hanya ajang untuk menampilkan karya, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara seniman Indonesia dan Irlandia,” ujar Wamenekraf Irene.

Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara galeri ISA Art and Design, Kedutaan Besar Irlandia di Indonesia, serta Jakarta Land Management. Acara ini menampilkan karya seni dari seniman muda dan lulusan program magister seni rupa dari Dublin, Irlandia. Pameran mengeksplorasi tema globalisasi, sejarah, identitas, serta revolusi digital, dengan berbagai medium seperti lukisan, fotografi, kolase 3D, dan film pendek.

Dalam konteks ekonomi kreatif, Wamenekraf Irene memuji langkah Kedutaan Besar Irlandia di Indonesia yang menjadikan batik Indonesia dengan sentuhan desain khas Irlandia sebagai cendera mata resmi.

Tak hanya itu, Wamenekraf Irene mengapresiasi keberadaan grup musik di Irlandia yang memainkan gamelan.

“Kami berharap semakin banyak kerja sama yang dapat dilakukan di masa mendatang, baik dalam seni rupa, musik, maupun sektor ekonomi kreatif lainnya, karena sudah banyak bukti nyata pertukaran budaya antara kedua negara yang berjalan dengan baik,” tambahnya.

Duta Besar Irlandia untuk Indonesia, H.E. Mr. Pádraig Francis, menyanjung kehadiran Wamenekraf sebagai wujud kebersamaan dalam meningkatkan kerja sama di bidang seni dan ekonomi kreatif.

“Kami sangat senang dengan kehadiran Kementerian Ekonomi Kreatif dalam pameran ini. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak kolaborasi yang tercipta di masa mendatang,” ujar Francis.

Sementara itu, President Director ISA Art and Design, Deborah Iskandar, menyampaikan harapannya agar lebih banyak seniman Indonesia yang dapat berkesempatan menggelar pameran di Irlandia.

Menurutnya, seni memiliki peran penting dalam diplomasi budaya dan dapat menjadi sarana bagi suatu negara untuk memperkenalkan identitasnya ke dunia internasional.

“Seni adalah cara bercerita yang kuat. Melalui seni, para seniman dapat menggambarkan identitas dan budaya negara mereka, sehingga mampu memberikan kesan mendalam bagi masyarakat internasional,” ungkap Deborah.

Dalam pertemuan ini, Wamenekraf Irene turut didampingi oleh Plt. Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan, Dr. Dadam Mahdar.

Kiagoos Irvan Faisal

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar