
Evakuasi Dramatis di Rinjani, TNI Bantu Amankan Medan Terjal
Mataram, NTB – Proses evakuasi dramatis terhadap seorang pendaki asal Brasil berinisial JDSP (27 tahun) yang terjatuh sedalam 200 meter di lereng Gunung Rinjani, Sabtu (21/6), berhasil dilakukan berkat sinergi dan kerja cepat tim SAR gabungan, termasuk keterlibatan personel TNI dalam mendukung pengamanan jalur evakuasi.
Korban dilaporkan jatuh ke arah Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Tunggal saat melakukan pendakian menuju puncak Gunung Rinjani. Kantor SAR Mataram yang menerima informasi pukul 06.30 WITA langsung mengerahkan tim penyelamat dari berbagai unsur, termasuk dari TNI, Balai TNGR, Basarnas, BPBD Lombok Timur, EMHC, Polri, Damkar, dan relawan lokal.
Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Agus Riyanto, menjelaskan bahwa proses evakuasi memerlukan peralatan khusus serta penanganan ekstra karena kondisi medan yang curam dan minim pencahayaan. Dalam hal ini, personel TNI turut membantu pengamanan dan membuka jalur evakuasi agar tim SAR dapat menjangkau korban secara cepat dan aman.
“Personel TNI tidak hanya membantu pengamanan jalur, tetapi juga turut serta dalam mendukung logistik dan komunikasi lapangan. Koordinasi yang solid antarlembaga inilah yang membuat proses evakuasi berjalan efektif,” ujar Riyanto.
Sekitar pukul 12.00 WITA, tim pendahulu yang membawa peralatan vertical rescue bergerak menuju titik jatuh korban dan berhasil menjangkaunya sekitar pukul 15.00 WITA. Korban ditemukan untuk segera di evakuasi.
Kepala Balai TNGR, Yarman, menyampaikan bahwa lokasi jatuh korban berada pada kemiringan 150–200 meter, dan teriakan minta tolong dari korban menjadi titik awal tim SAR melacak keberadaannya. “Ini adalah operasi penyelamatan yang cukup berat, dan kami sangat mengapresiasi peran semua pihak, khususnya TNI, dalam menjaga jalur tetap aman untuk pergerakan tim evakuasi,” ujarnya.
Keberhasilan evakuasi ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam misi kemanusiaan, serta menunjukkan kesiapsiagaan aparat TNI dalam tugas-tugas operasi non-militer seperti bantuan SAR dan pengamanan bencana alam.