Makna Hari Raya Kuningan dalam Menumbuhkan Kesadaran Spiritual di Era MilenialOleh Dr. I Dewa Nyoman Agung Wijaya

Sinarpos.com – Bali -Hari Raya Kuningan bukan sekadar bagian dari rangkaian perayaan keagamaan umat Hindu, tetapi juga merupakan simbol kesadaran spiritual tertinggi. Dalam momentum ini, manusia diajak untuk menyelaraskan pikiran, perkataan, dan perbuatan sebagai bentuk integritas batin yang utuh.

Dalam konteks kekinian, terutama di era milenial yang serba cepat dan penuh tantangan, makna Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi semakin relevan. Perayaan ini menjadi peta perjalanan spiritual yang mengingatkan kita untuk kembali pada diri sejati (atma), menumbuhkan kesadaran diri, dan menjalani hidup dengan keseimbangan antara aspek material dan spiritual.

“Galungan dan Kuningan bukan hanya tradisi warisan leluhur, tapi juga sarana refleksi untuk membangun kehidupan yang harmonis, sadar, dan penuh makna,” ujar Dr. I Dewa Nyoman Agung Wijaya.

Lambang Kesadaran Tertinggi:
Kuningan melambangkan saat manusia mampu menyelaraskan pikiran, perkataan, dan tindakan dalam satu keutuhan spiritual.

Perjalanan Spiritual:
Galungan dan Kuningan mengajarkan untuk kembali pada diri sejati, meningkatkan kesadaran, dan hidup dalam keseimbangan.
Peringatan Kesejahteraan:
Kuningan juga dirayakan sebagai momen untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, dan perlindungan kepada Dewa, Bhatara, dan
Pitara.

Peringatan Leluhur:
Umat Hindu mempercayai bahwa para Dewa dan Bhatara, beserta leluhur, turun ke bumi pada hari Kuningan.

Persembahan Suci:
Persembahan suci seperti nasi kuning dan sesajen lainnya dihaturkan sebagai tanda syukur atas anugerah Tuhan.

Menyatu dengan Spiritual:
Hari Raya Kuningan membantu umat Hindu untuk lebih menyatu dengan spiritualitas mereka.

Menumbuhkan Kesadaran:
Perayaan ini mendorong untuk meningkatkan kesadaran diri dan menyelaraskan tindakan dengan prinsip-prinsip spiritual.

Mencapai Keseimbangan:
Kuningan mengajarkan tentang pentingnya hidup dalam keseimbangan antara pikiran, perkataan, dan tindakan.

Perayaan Kesatuan:
Hari Raya Kuningan juga menjadi momen untuk memperkuat persaudaraan dan kesatuan masyarakat.

Dengan semangat Hari Raya Kuningan, mari kita rawat nilai-nilai luhur budaya dan spiritualitas sebagai fondasi hidup yang damai dan sejahtera, baik bagi diri sendiri, masyarakat, maupun alam semesta.

Selamat Hari Raya Kuningan
Semoga semua makhluk hidup berbahagia, damai, dan sejahtera.

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar