Search for:
  • Home/
  • PERISTIWA/
  • Pemasangan Jembatan Jadi Sorotan Warga Karawang Selatan, Diduga Pekerjaan Tidak Sesuai Harapan

Pemasangan Jembatan Jadi Sorotan Warga Karawang Selatan, Diduga Pekerjaan Tidak Sesuai Harapan

SINARPOS.com – Karawang, 12 Maret 2025 || Pemasangan Jembatan Bailey di Kampung Cicangor Hilir, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menuai protes dari masyarakat setempat yang merasa terkesan dengan lambatnya pekerjaan yang dilakukan.

Hingga kini proyek tersebut masih menjadi perhatian serius warga Karawang Selatan.

Pasalnya, masyarakat mengeluhkan lamanya proses pemasangan jembatan yang diduga tidak sesuai dengan harapan.

Pemasangan jembatan yang seharusnya selesai dalam waktu singkat justru terhambat dan menyisakan tanda tanya besar bagi warga yang terdampak.

Pemasangan jembatan sementara ini bertujuan untuk memperlancar akses transportasi di wilayah tersebut yang sebelumnya terhambat akibat jembatan rusak.

Namun, keluhan muncul karena proyek yang diharapkan rampung cepat justru berjalan lambat.

Warga setempat menyatakan bahwa pekerjaan tersebut sangat lambat, dan hal ini berdampak pada aktivitas mereka sehari-hari.

Sekretaris Jenderal DPP Ormas Buas Kabupaten Karawang, Didi Holidi, SH yang lebih dikenal dengan sapaan Kang Ejen, turut menyoroti keterlambatan pekerjaan ini.

Menurutnya, masyarakat awalnya berharap proyek ini bisa selesai dengan cepat, namun kenyataannya jauh dari harapan.

“Awalnya kami kira pemasangan jembatan Bailey ini akan cepat selesai, seperti yang dijanjikan. Katanya seminggu, tapi ini sudah lewat seminggu, kok pekerjanya malah seperti diam saja. Kalau begini terus, pasti lama, pekerjaan seperti ini tak akan selesai dalam waktu singkat,” ujar Kang Ejen saat diwawancarai oleh media pada 12 Maret 2025.

Kang Ejen juga meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya Gubernur Jawa Barat, turun langsung ke lokasi pekerjaan untuk melihat kendala yang ada.

Dia khawatir jika masalah ini terus berlanjut, dampaknya akan semakin dirasakan oleh masyarakat yang menjadi korban ketidaktepatan waktu penyelesaian proyek.

“Kami mohon kepada Bapak Gubernur Jawa Barat agar turun langsung ke lokasi pekerjaan. Para pekerjanya terkesan lalai. Kami ingin tahu apa sebenarnya kendala yang terjadi, agar masyarakat tidak terus menjadi korban atas kelalaian dalam pemasangan jembatan ini,” tambah Kang Ejen.

Di tempat terpisah, mandor yang memimpin pekerja di lokasi saat dikonfirmasi mengenai lambatnya pekerjaan ini menjelaskan beberapa alasan yang menjadi kendala dalam proses pemasangan jembatan tersebut.

Menurutnya, salah satu faktor utama adalah cuaca yang tidak mendukung.

“Memang ada beberapa kendala di lapangan. Salah satunya adalah seringnya hujan yang membuat pekerjaan terhambat. Selain itu, banyak juga warga yang melintas di sekitar jembatan yang sedang dibangun, yang turut mempengaruhi kelancaran pekerjaan,” ungkap mandor yang enggan disebutkan namanya.

Mandor tersebut juga memperkirakan bahwa proyek ini baru akan selesai dalam waktu sekitar tiga minggu ke depan, atau bahkan bisa lebih lama, hingga saat Lebaran.

“Mudah-mudahan dalam tiga minggu jembatan ini bisa selesai, meskipun ada beberapa masalah yang kami hadapi, seperti jembatan yang sempat mlorot ke bawah. Kami takut jika terus dibiarkan, bisa amblas lagi,” ujarnya.

Pihaknya mengaku sangat ingin menyelesaikan pekerjaan ini secepatnya, namun berbagai faktor kendala di lapangan membuatnya lebih sulit dari yang diperkirakan.

Atas kejadian ini diharapkan pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secepatnya, agar masyarakat tidak terus merasakan dampak buruk dari keterlambatan ini.

**Reporter: Mulyadi Okek


Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan