
Sinarpos.com
Medan – Praktik peredaran narkoba di balik gemerlap lampu Tempat Hiburan Malam (THM) Cafe Terbul di Jalan Pulo Sari Tuntungan, Desa Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu digerebek, pada Jumat (5/12/2025) dini hari.
Satresnarkoba Polrestabes Medan melakukan penggerebekan besar-besaran setelah menerima laporan kuat terkait transaksi pil ekstasi di lokasi hiburan tersebut.
Begitu pintu digedor, polisi langsung menemukan bukti keterlibatan waiters sebagai penjual ekstasi kepada para pengunjung.
Dua waiters yang kedapatan menawarkan pil haram tersebut ditangkap beserta 4 butir ekstasi yang masih dalam genggaman mereka.
Dari pemeriksaan, keduanya mengaku mendapatkan pasokan dari seorang pengedar yang sehari-hari berkeliaran di dalam THM dan menghubungkan transaksi langsung kepada pengelola THM, yang ternyata menjadi otak peredaran.
Kapolrestabes Medan, Kombes Dr Jean Calvijn Simanjuntak, membeberkan bahwa penyelidikan berlapis menemukan bukti kuat mengenai adanya sistem setoran terstruktur.
Tidak hanya waiters dan pengedar, seorang kasir yang selama ini menerima setoran harian, mingguan, hingga bulanan dari hasil penjualan narkotika juga ditetapkan sebagai tersangka.
“Total ada 5 tersangka yang kami tetapkan. Mulai dari waiters, pengedar, hingga kasir dan pengelola THM. Jaringan ini berjalan rapi, tetapi runtuh ketika kami masuk,” ujar Kapolrestabes.
Dari penggerebekan, polisi mengamankan 35 butir pil ekstasi dan 1 butir happy five. Fakta mengejutkan lainnya, lebih dari 20 pengunjung positif narkoba berdasarkan hasil tes urine.
Tidak hanya narkoba, polisi juga menemukan penjualan minuman keras ilegal dan kadaluwarsa. Pemeriksaan Bea Cukai Medan memastikan bahwa pita cukai miring dan palsu digunakan dalam penjualan minuman tersebut.
Pengungkapan makin menarik ketika dilakukan pra-rekonstruksi. Pengelola THM diketahui sempat membuang telepon genggam dan beberapa kunci yang diyakini berkaitan dengan tempat penyimpanan narkoba. Polisi kini memburu dua DPO lainnya.
“Ada adegan tambahan karena pelaku membuang kunci saat hendak ditangkap. Untuk para DPO, kalian bisa lari — tetapi tidak akan bisa bersembunyi,” tegas Kombes Jean Calvijn.
Penggerebekan brutal ini menjadi pukulan keras bagi peredaran narkoba yang selama ini berkedok hiburan malam. Polrestabes Medan memastikan pengembangan kasus terus berlanjut hingga seluruh pelaku diringkus.
(ard)






