Jalan Raya Trunojoyo Macet Total, Masyarakat Pengguna Jalan Dirugikan

SUMENEP – SINARPOS.com | Arus Lalu lintas Jalan Trunojoyo, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, hari Rabu, tanggal 29/10/2025 terlihat lumpuh total hingga sepanjang satu kilometer, tepatnya dari kawasan Mie Gacoan hingga depan Hotel Safari.

Menurut informasi yang diinput media, penyebabnya karena diduga adanya parkir liar di sepanjang jalan raya depan Gedung Adipoday yang diketahui ternyata para mobil para undangan pada acara wisuda yang digelar oleh Unija Sumenep.

Ironisnya, di tengah kemacetan yang membuat warga emosi, terlihat petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep kurang sigap mengurai kemacetan tersebut.

“Yang saya heran, di situ ada petugas Dishub tapi tidak bisa mengatur kendaraan yang parkir sembarangan. Mereka seolah menonton saja,” ujar Hariri, salah satu pengendara yang terjebak macet selama berjam-jam, dikutip dari media TKP86.com.

Kendaraan roda empat yang parkir seenaknya di bahu jalan membuat jalur utama menuju pusat kota benar-benar lumpuh. Pengendara dari arah selatan Desa Kolor hingga Desa Gedungan terjebak tanpa bisa bergerak.Warga menilai, kemacetan di depan Gedung Adipoday bukan kejadian baru.

Setiap kali ada acara, jalan nasional itu selalu berubah menjadi lahan parkir liar dari Pukul 10.00 Wib – Pukul 16.00 wib.

“Ini bukan pertama kali. Petugas Dishub seperti sengaja membiarkan mobil-mobil parkir di tengah jalan. Padahal ini jalur utama nasional,” lanjut Hariri dengan nada kesal.

Lebih parah lagi, tidak tampak satu pun personel Satuan Lalu Lintas Polres Sumenep yang turun mengatur arus kendaraan di lokasi. Akibatnya, antrean kendaraan mengular, pengendara membunyikan klakson tanpa henti, dan sebagian bahkan memutar balik karena tak tahan terjebak macet.

“Sumenep dulunya kota tenang, sekarang mulai macet seperti kota besar. Tapi bedanya, bukan karena padatnya kendaraan—melainkan karena kelalaian petugas dan panitia acara yang tidak peduli kepentingan umum,” pungkas Hariri dengan nada geram.

Kemacetan ini menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep, khususnya Dinas Perhubungan, yang dinilai lalai menjaga ketertiban lalu lintas di jalur utama kota.

Senada dengan seorang kurir jasa pengiriman S-tart Delivery Sumenep, Misnadin mengungkapkan bahwa kegiatan semacam itu di gedung Adipoday tidak hanya sekali kemarin.

“Saya benar – benar sangat dirugikan, sebab ketika sudah jalan macet maka saya sangat kesulitan dan makan waktu untuk ngantarkan barang pesanan kepada pemesan. Masalahnya tahun kemarin juga sama seperti itu,” ungkapnya, Kamis, (30/10/25).

Tim media selanjutnya akan melakukan upaya konfirmasi terhadap pihak – pihak terkait, agar peristiwa yang sangat merugikan masyarakat pengguna jalan dapat dievaluasi.

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    Kasus Penyerobotan Lahan 1.564 Hektare Mukhtar & Srimahyuni: Ratu Prabu 08 Surati Polres dan Kuasa Hukum Desak Polres Bertindak Tegas

    Kasus Penyerobotan Lahan 1.564 Hektare Mukhtar & Srimahyuni: Ratu Prabu 08 Surati Polres dan Kuasa Hukum Desak Polres Bertindak Tegas

    Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

    Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya
    error: Maaf.. Berita ini diprotek