
Sinarpos.com-LUBUK LINGGAU-Wali Kota Lubuk Linggau, H Rachmat Hidayat memimpin konsultasi satuan tugas (Satgas) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) secara berjenjang mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota di Moneng Sepati Lantai 5 Pemkot Lubuk Linggau, Rabu (1/10/2025).
Dalam sambutannya, H Rachmat Hidayat menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih di Niken Jaya akan dijadikan percontohan bagi koperasi lainnya. Saat ini, sudah ada 72 koperasi yang terbentuk di setiap kelurahan.
“Satgas di tingkat kecamatan akan segera dibentuk dan diketuai langsung oleh camat. Mereka bertugas melakukan pengawasan terhadap koperasi merah putih yang ada. Permasalahan yang timbul harus segera dilaporkan minimal satu bulan sekali, atau bila perlu setiap minggu agar bisa cepat diatasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, H Rachmat Hidayat menekankan agar koperasi dapat fokus pada sistem simpan pinjam. Fasilitas koperasi diharapkan memanfaatkan aset yang sudah ada tanpa perlu membangun ulang, sehingga anggaran bisa diprioritaskan untuk operasional koperasi.
“Kalau memang diperlukan, boleh ambil pinjaman. Namun yang perlu dicatat, setelah dapat pinjaman, yang utama adalah komitmen mengembalikan pinjaman tersebut, bukan mendahulukan gaji karyawan,” jelasnya.
Selain itu, menjelang HUT Kota Lubuk Linggau, ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengaktifkan kembali gotong royong. Ia juga mengingatkan agar setiap lingkungan menjalankan Poskamling sesuai edaran Gubernur.
Mengenai Pasar Inpres, H Rachmat Hidayat menegaskan akan dibentuk pengamanan resmi guna mencegah pungutan liar.
“Kita sudah membentuk Satgas Premanisme untuk mengatasi masalah di pasar. Ke depan PUPR harus menargetkan perbaikan pasar Inpres dengan tipe semi modern pada 2026. Meski dengan konsep baru, sewa kios pedagang tidak akan dinaikkan agar tidak memberatkan mereka,” tambahnya.
Mengenai makan bergizi gratis dibuat Satgas pengawas MBG untuk mengawasi penyaluran MBG di Kota Lubuk Linggau.
Wakil Wali Kota Lubuk Linggau, H Rustam Effendi, menambahkan agar koperasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Bahan pokok harus menjadi prioritas yang tersedia di koperasi,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Lubuk Linggau, H Trisko Defriyansa, mengatakan pentingnya inovasi dalam usaha koperasi.
“Pastikan ada unit usaha yang potensial, misalnya apotek mini. Koperasi simpan pinjam memang berkembang baik di kota ini, tapi tetap waspadai kredit macet,” ungkapnya.
Rapat konsultasi ini juga diikuti oleh Staf Ahli, Asisten, kepala OPD, camat, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.pungkas nya (Asep)