
SINARPOS.com Bali, 3 September 2025 👉🏻 Polemik tudingan rasisme yang ditujukan kepada pejabat Polda Bali ramai diperbincangkan di sejumlah media daring. Namun, klarifikasi resmi dari pihak kepolisian menyatakan bahwa isu tersebut tidak berdasar dan cenderung dipelintir.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Aria Sandy, SIK, menegaskan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Karo Ops Polda Bali dalam apel pagi internal di Mako Polda sama sekali tidak mengandung unsur rasisme.
Pernyataan tersebut, menurutnya, telah disalahartikan dan diberitakan sepihak oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali.
“Pernyataan yang beredar di media tidak sesuai dengan fakta. Kami sangat menyayangkan adanya tudingan rasisme yang tidak didukung bukti kuat. Bahkan, LBH Bali menyampaikan narasi ke publik tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan Humas Polda Bali,” tegas Kombes Pol Aria Sandy.
LBH Bali Diduga Publikasikan Informasi Sepihak
Sebelumnya, LBH Bali merilis pernyataan dengan judul “ForWaras Gugat Rasisme Pejabat Bali, Perjuangan Rakyat Tidak Bisa Dibungkam dengan Politik Pecah Belah.” Narasi tersebut menyebut adanya praktik diskriminasi dalam pernyataan pejabat Polda Bali.
Namun, menurut Polda Bali, publikasi itu tidak hanya sepihak tetapi juga berpotensi menimbulkan keresahan sosial. “Kami berharap LBH Bali dapat lebih konstruktif dan tidak mengedepankan asumsi yang bisa mengganggu keharmonisan masyarakat,” tambah Kombes Pol Aria Sandy.
Polda Bali menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keharmonisan masyarakat di Pulau Dewata yang dikenal sebagai destinasi wisata dunia. Dalam konteks ini, peran media dan organisasi masyarakat sipil sangat dibutuhkan untuk menjaga iklim sosial tetap kondusif.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak terverifikasi. Mari bersama-sama menjaga stabilitas keamanan di Bali, karena ini menyangkut kepentingan seluruh warga dan dunia internasional yang datang berkunjung,” ujar Aria Sandy.
Kombes Pol Aria Sandy juga menekankan bahwa isu rasisme adalah isu yang sangat sensitif dan tidak boleh dipermainkan. “Kami ingin menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban di Bali adalah tanggung jawab kita semua. Mari kita hindari politisasi isu SARA yang hanya akan memecah belah masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya klarifikasi resmi dari Polda Bali, masyarakat diharapkan dapat melihat isu ini secara jernih dan tidak terpengaruh oleh narasi yang tidak akurat.
➡️ **Yanti