
SINARPOS.COM//LUBUK LINGGAU//SUMSEL – Kasus DBD yang meningkat, terutama pada musim penghujan, menjadi perhatian serius. Penyebab meningkatnya kasus DBD salah satunya adalah perubahan cuaca yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, yang membawa virus DBD.
Dalam persoalan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuk Linggau terus melakukan sosialisasi dan upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk menekan penyebaran DBD.
Sebagai bentuk upaya pencegahan Dinkes menghimbau, agar masyarakat untuk melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, dan Plus tindakan pencegahan lainnya).
Erwin Armeidi, Plt Kepala Dinkes Kota Lubuk Linggau mengatakan, bahwa di tahun 2025, masyarakat Kota Lubuk Linggau harap waspada terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ia menyebutkan, di tahun 2025 Dinkes Kota Lubuk Linggau mencatat 249 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang masyarakat Lubuk Linggau.
“Rentan waktu periode Januari sampai Agustus ini terjadi lonjakan tinggi pada bulan Mei sebanyak 33 kasus,” ujar Erwin, Kamis (12/08/2025).
Tak hanya itu, Erwin juga menyebutkan, dari data 10 Puskesmas di Lubuk Linggau menunjukan, bahwa kasus terbanyak terjadi pada bulan Juli yang berada di Puskesmas Megang (8 Kasus) dan Puskesmas Citra Medika (7 Kasus).
Selain itu, Dinkes juga mencatat adanya peningkatan kasus pada bulan-bulan tertentu, seperti lonjakan tertinggi pada bulan Juli, meskipun tidak disebutkan secara spesifik jumlah kasus pada bulannya.
“Hal ini menempatkan Kecamatan Lubuk Linggau Selatan 2 di posisi tertinggi 57 kasus dan terendah Kecamatan Lubuk Linggau Barat 1 sebanyak 7 kasus jumlah DBD di se-Kota Lubuk Linggau,” ungkapnya. (rls/***)