
SINARPOS.com Bandung, 11 Juli 2025 || Hari kedua pelaksanaan daftar ulang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap 2 di SMAN 2 Bandung berjalan tertib dan lancar. Sejumlah orang tua dan siswa baru terlihat hadir sejak pagi untuk memenuhi proses administrasi akhir sebagai calon peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026.
Salah satunya adalah Afifah Uliya Sari, siswa baru yang diterima melalui skema Program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS). Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan akses pendidikan setara bagi keluarga kurang mampu.
Afifah datang didampingi ayahnya, Mulyono, seorang petugas kebersihan. Ia mengaku sangat bersyukur dengan adanya program ini.
“Ini terobosan luar biasa. Sebagai orang tua dengan keterbatasan ekonomi, kebijakan ini sangat membantu kami. Pendidikan adalah kunci masa depan, dan PAPS membuka pintu itu bagi anak-anak dari keluarga kecil seperti kami,” ungkap Mulyono dengan haru.
Mulyono juga berpesan kepada putrinya agar menjaga nilai-nilai etika dan fokus dalam belajar.
“Harus bisa lebih baik, ya. Jaga akhlak, hormati guru, dan manfaatkan kesempatan ini untuk menjadi anak yang sukses dan bermanfaat,” pesannya.
Baca Juga:
Kadisdik Jabar Klarifikasi Soal Tes SPMB Tahap 2 Jalur Prestasi: “Semua Soal Sudah Teruji dan Valid”
Tes Terstandar Direspons Positif Peserta: Adil dan Transparan

Dalam jalur prestasi non-akademik, sejumlah siswa menyampaikan kesan mereka terhadap proses seleksi. Qanita Rahma, peserta tes terstandar sesi 3 di hari pertama, mengungkapkan bahwa proses seleksi berlangsung adil.
“Menurut saya, soalnya masih masuk akal. Enggak ada yang terasa menjebak. Kalau hasilnya belum maksimal, itu karena saya mungkin kurang persiapan,” kata Qanita.
Senada dengan itu, Asri Rahma Dewi, peserta lainnya, mengaku mengalami tantangan saat tes, namun tidak merasakan ketidakadilan dalam pelaksanaannya.
“Ada soal yang sulit, ada yang mudah. Tapi panik saat ujian juga bikin semuanya terasa sulit. Pelajaran pentingnya, persiapan dan ketenangan itu penting banget,” jelasnya.
Keduanya sepakat bahwa sistem pelayanan SPMB Jabar tahun ini cukup tertata dan profesional. Namun, mereka juga mengusulkan adanya peningkatan pada aspek teknis informasi, seperti jadwal dan pemberitahuan.
“Misalnya, info aplikasi baru dikasih tahu H-1 sebelum tes, itu bikin panik. Kalau bisa, ke depan informasi teknis disampaikan lebih awal biar peserta lebih siap,” ujar Asri.
Baca Juga:
Pelayanan Daftar Ulang: Efisien dan Terorganisir

Pelaksanaan daftar ulang SPMB Tahap 2 di SMAN 2 Bandung digelar selama dua hari, yakni tanggal 10–11 Juli 2025. Proses administrasi berjalan lancar, dengan dukungan petugas dan panitia sekolah yang sigap membantu setiap peserta.
Kepala SMAN 2 Bandung, melalui perwakilan panitia penerimaan siswa baru, menyampaikan bahwa pihak sekolah berkomitmen memastikan pelayanan yang ramah, cepat, dan inklusif.
“Kami pastikan tidak ada diskriminasi. Semua jalur kami perlakukan dengan standar pelayanan yang sama. Kami bangga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jabar dalam mendorong pendidikan berkualitas dan merata,” ujarnya.
Program PAPS menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya pengentasan anak putus sekolah dan pemerataan akses pendidikan di Jawa Barat. Dalam konteks sosial yang masih timpang, keberpihakan pemerintah kepada kelompok rentan menjadi harapan baru bagi masa depan generasi muda.
Melalui pelaksanaan SPMB Tahap 2 yang terbuka, transparan, dan didukung tes terstandar, proses penerimaan siswa baru di Jabar menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam aspek keadilan dan kualitas.
Baca Juga:
Hari Pertama Pendaftaran SPMB Tahap 1 Provinsi Jawa Barat Alami Lonjakan Sangat Besar
“Pendidikan adalah hak setiap anak. Dan dengan program seperti ini, kita semua turut membangun masa depan bangsa,” tutup Mulyono dengan mata berkaca-kaca.