
Sinarpos.com Purwakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Purwakarta hari ini resmi memiliki jajaran pengurus baru.
Pelantikan yang berlangsung pada Kamis (26/06/2025) di Gedung Yudistira, Komplek Pemkab Purwakarta, ini dipimpin langsung oleh Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat.
Adi Kurniawan Tarigan, yang terpilih sebagai Ketua PWI Purwakarta, bersama seluruh jajaran pengurusnya dilantik dalam acara yang dihadiri berbagai tokoh penting.
Selain Ketua PWI Jawa Barat dan jajarannya, tampak hadir pula Bupati Purwakarta yang diwakili Asda II Agung Darwis, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Purwakarta dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Hilman Hidayat menyampaikan pesan-pesan penting kepada pengurus PWI Purwakarta yang baru dilantik.
Ia menyoroti tantangan besar yang menanti Adi Kurniawan dalam menyatukan kembali anggota PWI, khususnya terkait kematangan berdemokrasi di kalangan jurnalis.
Hilman menekankan pentingnya menerima hasil pemilihan dan menghindari perpecahan.
“Kalau kalah itu belum tentu menang. Jadi kalau yang menang misalnya bagaimana yang kalah itu bikin pasukan sendiri,” ujar Hilman, menyiratkan bahaya pembentukan faksi-faksi baru yang dapat merusak persatuan organisasi. Kamis (26/06/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian terkait tidak menginginkan adanya dualisme organisasi.
Isu dualisme kepemimpinan di PWI, yang saat ini diakui dengan adanya dua ketua (Kang HCB dan Kang Zulmansyah) di bawah satu PWI berdasarkan SK Kang Adi, menjadi perhatian utama.
Hilman berharap kongres mendatang dapat mengakhiri kondisi ini dengan memilih satu ketua definitif.
PWI, sebagai organisasi wartawan terbesar di Indonesia dengan lebih dari 30.000 anggota (20.000 di antaranya telah tersertifikasi), memegang peranan krusial dalam menjaga profesionalisme.
Sertifikasi ini, jelas Hilman, menjamin wartawan mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Ia menyebutkan bahwa sebagian besar wartawan di Purwakarta sudah tersertifikasi.
Hilman menyayangkan masih banyak wartawan, bahkan pemimpin redaksi, yang belum memahami 11 pasal KEJ.
“Kasihan teman-teman, mitra kita masa dikerumuni sama wartawan yang tidak profesional,” ungkapnya, menegaskan bahaya wartawan yang tidak berpegang pada fakta dan data, serta tidak memiliki hati nurani.
Di tengah maraknya konten kreator yang berinvestasi di platform digital tanpa mengusung nilai-nilai jurnalisme, Hilman melihat PWI sebagai benteng terakhir yang memverifikasi, mengklarifikasi, dan mendalami informasi untuk kepentingan publik.
“Anda itu pelayan publik, bukan pelayan media,” tegasnya.
Baca Juga:
Bupati Purwakarta buka Konferensi PWI Purwakarta 2025. Adi Kurniawan Tarigan Keluar Sebagai Pemenang
Ia mengingatkan bahwa menjadi Ketua PWI adalah tanggung jawab besar tanpa imbalan finansial, namun dengan beban yang berat karena anggota PWI dikenal “susah diatur.”
Meski demikian, harapan besar diletakkan pada Adi Kurniawan untuk membina anggota PWI agar menjunjung tinggi profesionalisme.
“Saya tidak mau ada wartawan PWI melakukan pemerasan, saya tidak mau dengar ada wartawan PWI melakukan fitnah, tidak mau dengar lagi anggota PWI, wartawan PWI yang tidak beretika. Wartawan PWI harus profesional,” pungkas Hilman.
Ia juga menambahkan bahwa wartawan PWI harus menjaga hubungan baik dengan mitra dan diharapkan dapat menjadi pengawas pejabat publik, bukan bawahan mereka.***Galang