Job Fair Ricuh, Bukti Sulitnya Mencari Kerja

Sinarpos.com

Sinarpos.com – Seperti menegakkan benang basah, begitulah peribahasa yang menggambarkan kondisi para pencari nafkah saat ini. Harapan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah tinggi, namun berbanding terbalik dengan kenyataannya. Pekerjaan sangat sulit untuk didapat. Pesaing pencari kerja juga sangatlah banyak. Sedangkan tuntutan kehidupan semakin tinggi, ada keluarga yang harus dinafkahi.

Pemerintah dan sektor swasta berkolaborasi mempertemukan perusahaan dengan para pencari kerja dalam program job fair. Ribuan pencari kerja memadati job fair “Bekasi Pasti Kerja” yang digelar di President University Convention Center, Kawasan Jababeka, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Selasa, 27 Mei 2025. Jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas ini menyebabkan antrean panjang dan desak-deaakan hingga puluhan orang pingsan. (tvberita.co.id / 27-05-2025).

Hal ini membuktikan tingginya angka pengangguran di Indonesia. Mereka berlomba untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta. Sedangkan posisi yang tersedia sangatlah terbatas. Begitulah potret suramnya kehidupan di negeri yang kaya dengan sumber daya alam ini. Bukan kesejahteraan yang didapat, tapi kesengsaraan yang semakin bertambah.

Tidak hanya di Bekasi, Pemerintah Kabupaten Karawang juga menggelar Gebyar Job Fair Online 2025 yang berlangsung secara daring melalui portal Infoloker.karawangkab.go.id. Job Fair ini akan berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 12 Juni 2025. Namun hanya warga yang memiliki KTP Karawang yang bisa mengikuti acara ini. (bandung.kompas.com / 30-05-2025).

Dengan tingginya angka pengangguran, sudah dapat diprediksi bahwa akan banyak yang berpartisipasi dalam job fair online ini. Namun tidak semua yang ikut akan mendapatkan pekerjaan. Sungguh malang nasib para pencari nafkah di Indonesia. Tak heran jika banyak yang mencoba peruntungan untuk bekerja di luar negeri, karena sulitnya mendapatkan pekerjaan di negeri sendiri.

Permasalahan sistemik yang timbul dari sistem kapitalisme ini tidak mudah diselesaikan. Sistem kapitalisme tidak memiliki solusi dalam menanganinya. Sistem ini gagal mencegah krisis ekonomi, menjaga stabilitas sistem moneter dan mencegah tingginya pengangguran.

Kekayaan yang ada di negeri ini tidak didistribusikan secara merata sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak merata. Pemerintah juga tidak dapat berbuat banyak, karena mereka telah menyerahkan kekayaan alam ini untuk diolah oleh pihak swasta. Sehingga lapangan kerja yang tersedia merupakan milik dari korporat yang memegang kendali penuh atas perekonomian negeri ini.

baca juga:

Job Fair DPMPTSP dan Naker Hadirkan Puluhan Perusahaan Buka Lapangan Kerja

Berbeda dengan sistem ekonomi Islam, Islam telah menjadikan harta yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai hak milik umum (collective property) yang tidak seorangpun boleh memilikinya atau memproteksinya untuk kepentingan pribadi, ataupun yang lain. Islam juga menjadikan negara sebagai penanggung jawab atas pemenuhan kekayaan untuk rakyat, baik berupa harta maupun jasa. Islam menjamin kemaslahatan individu dan melayani urusan rakyat serta menjaga eksistensi negara dengan kekuatan yang cukup, sehingga mampu memikul tanggung jawab perekonomian negara.

Tidak ada kesenjangan ekonomi yang lebar jika menggunakan siatem Islam, karena Islam telah mewajibkan sirkulasi kekayaan terjadi pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada segelintir orang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Hasyr ayat 7 yang artinya,” …supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kalian.”

Dengan solusi yang telah ada dalam Islam, maka negara mampu melakukan pemerataan ekonomi sehingga tak ada lagi kesenjangan sosial. Lapangan pekerjaan akan mudah untuk didapat dengan upah kerja yang memadai. Dengan menerapkan sistem Islam, negara dan pemimpinnya akan menegakkan tatanan ekonomi revolusioner di seluruh dunia.
Wallahu a’lam bisshowab.

Oleh Nurjihaan (Aktivis Muslimah)

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar